Jumat, 11 Juli 2014

My diary go to Belgium

My diary go to BELGIUM



Hari senin tanggal 6 mei
aku bersama teman" tim Rampo Rapai IMABA bersiap-siap untuk berangkat ke Belgia
buat mengikuti festival 24 e Wereldfolkloreade di daerah Oostrozebeke , kita berkumpul di bandara internasional adisucipto jam 1 siang kemudian take of jam 4 sore dan transit di bandara sukarno hatta jakarta, mulai transit pertama ke pesawat yang menuju belanda, di sanalah ujian pertama timku, dari kita hampir masuk ke pesawat terus ada yang kehilangan boarding pass dan aku sendiri bersama adip dan dinda tersesat untuk ke kembali hall setelah menukarkan uang ke money changer dan kasak kusuk lainnya, dan akhirnya kita beruntung bisa melewati ujian itu dan berangkat menuju amsterdam, perjalanan kurang lebih 18 jam dan juga termasuk transit kira" satu jam di abudhabi .
Senang sekali akhirnya bisa mendarat di Amsterdam Belanda, pada pukul 08.30 waktu belanda, di bandara Schipaol Plaza Amsterdam lalu disambut oleh dua orang panitia LO mereka berdua wanita dan yang membuat heran juga kebetulan nama mereka sama-sama  stephani, sambil menggu ka melin yang ternyata barangnya nyasar ke Negara lain dan bisa kembali dua hari kemudian, kemudian langsung menuju ke kota Oostorezebek Belgia perjalanan kita 3 jam menggunakan bus , suhu disini lumayan dingin di siang hari 11 derajat celcius dan di malam hari sampai 5 derajat celcius "wow dingin sekali", aku senang sekali melihat banyak sekali bunga tulip berjejeran di sepanjang perjalanan.
Akhirnya sampai juga di Oostrozabeke Belgium dan kami langsung dibawa menuju Sport Centrum De Mandelmeersen (GOR-nya Oostrozebeke) tempat acara  akan  berlangsung, disana kita disambut oleh para panitia dan di kasih minum coca cola dan soda dan mmmm,, lumayan untuk mengahangatkan perut, ketika makan siang agak sedikit kaget ya melihat menunya yang aneh sup dengan roti sebagai makanan pembuka dan makan nasi vegetable yang rasanya ga bakal mau makan klo ga laper banget ..
Malamnya kita berangkat ke host family masing", setiap host family datap jatah mengurus dua org anak dari peserta, aku dapet host family yang seru dan care banget keluarganya , walaupun kadang agak sedkit ga nyambung kalo ngobrol karna aku dan adip not really good juga bahasa inggrisnya walaupun  kata mereka sendiri not really good  juga tapi lebih bagusan bahasa inggrisnya, tapi lama" kita cair juga dgn kosa kata yang terbatas di bantu dengan gesture yang maksimal :D
Hari kedua
hari ini adalah pembukaan acara  kita
Penampilan pertama pada festival ini, kita menampilkan tari kreasi yang menggabungkan tari-tarian dari berbagai daerah di Indonesia
Hari ke tiga
Ini adalah hari kamis, hari yang menyenangkan berada di acara ini, setelah mengikuti acara parade keliling kota Oostrozabeke, semua penduduk atau penonton mengeluarkan senyuman yang membuat kita tambah semangat. di tengah parade kita menemani tim saman perempuan atau di sebut rampo, menari dengan membuat formasi lingkaran keluar dan semua penonton memberikan tepuk tangan yang meriah kepada kami di tambah tembakan petasan sebanyak 5 kali yang membuat kita kaget seketika, setelah parade keliling kota akhirnya tiba giliran tim rampo untuk performs, mereka tampil dengan baik sehingga seluruh penonton memberikan tepuk tangan meriah, ketika evaluasi kita hanya mengkritik beberapa kesalahan dan juga prepare buat besok, ternyata hari itu pelatih kita sudah sampai disini dengan kabar baik, sebelumnya kita agak sedikit cemas karna pelatih kita (bang oli) sendirian, tidak pandai bahasa inggris dan tidak punya uang euro, dengan bantuan mba titin salah satu hout family kita dengan menghubungi teman nya di Amsterdam..
setelah evaluasi kami pun melihat penampilan dance dari 7 negara lainya yaitu Yunani, Paraguay, Polandia, Rumania, India, Spanyol, dan tuan rumah Belgia. disini, penampilan tim kita dan tim india yang sengat berbeda dengan penampilan dari negara lainnya, hampir seluruh penampilan negara lainnya berbentuk dance couple atau berpasangan lawan jenis.
malamnya kami pulang ke keluarga masing-masing, aku senang sekali dengan keluarga Petter bersama istrinya Fabiene dan anaknya Emilie yang msh berumur 15 tahun dan Ansofie berumur 18 tahun mereka sangat ramah dan bersahabat setiap pagi aku dan Adip selalu disiapkan makan pagi makan siang dan malam walaupun menu mereka sangat berbeda dengan kita, makanan pokok mereka bukan nasi melainkan roti dan sangat jarang memakan nasi, tapi mungkin kerna kedatangan kita mereka membuatkan nasi untuk kita walaupun hanya makan siang saja.  kalaupun siang tidak pulang kita akan dibawakan bekal.  dan juga mereka selalu siap mengantarkan kita kemanapun.
Hari ke empat
hari ini, kita akan tampil dengan durasi 30 menit, 15 menit penampilan rampo dan 15 menit penampilan rapai, pada penampilan ini sangat banyak evaluasi, khusunya untuk tim rampo  dengan syeh atau penyanyinya, karna terjadi beberapa misskom mulai dari sebelum tampil.
hari kelima
Di hari ini pada hari sabtu, seluruh peserta dari setiap negara diajak jalan-jalan oleh panitia ke brugge , kita berangkat Pagi hari sampai sore hari, brugge seperti kota tua kalo di Indonesia tapi berbedanya dalam segi umur lebih tua brugge, bangunan disni sudah berdiri mulai zaman  abad pertengahan middle age.  pengalaman di brugge ini tidak bisa terlupakan olehku dan tmn" yang lain,  aku membuat heboh teman” dan panitia yang berusaha mencariku, karna menungguku hampir setengah jam, dan ini terjadi karna, pertama aku tidak menyamakan jam dan ke dua aku hampir tersesat untuk mencari jalan pulang, tika sampai TKP kulihat teman dan beberapa panitia sangat panic ketika dan ada yang masih mencari aku, aku minta maaf kepada teman” dan stephani sebagai LO dan aku lega stelah stephani membangkitkan semangat kembali, aku takkan pernah lupa orang sebaik stepani.
Bagiku brugge adalah tempat paling indah yg pernah ku jumpai, yang slama ini aq hanya bisa melihat tempat seperti ini dalam layar televisi tapi sekarang aq bisa melihat langsung dan merasakan tempat yang begitu sejuk and very amazing. gereja-gereja katedral yang sangat besar dan megah dan masih kokoh yang di buat pada abad pertengahan dan bangunan bersejarah lainya ketika masa kekaisaran yang di jelaskan oleh guide kita disana, disana aq dan teman bisa membeli oleh-oleh seperti souveni, pakaian, gantungan kunci, coklat dll.
malamnya giliran tim rapai yg tampil dan puji syukur penampilan kita mnejadi lebih baik,  ketika di depan panggung kuperhatikan ekpresi wajah penonton banyak yang senyum yang membuat kita tambah bersemangat Hal tersebut menjadi Semangat juga bagi kami untuk tetap menampilkan yang terbaik demi memperkenalkan budaya  Indonesia K epanggung Internasional
Pada hari minggu ini adalah waktu free,  tidak ada jadwal performn dan hari itu setiap keluarga bebas mengajak anak pesertanya jalan" kemanapun, host family ku mengajak kita ke mall tapi aku lupa apa nama mall itu, dan disni aq masuk ke dalam supermarket buat beli banyak coklat, disana banyak sekali macam" coklat dari harga termahal sampai harga standar karna ga da yg murah. malamnya adalah acara party yang dilengkapi dengan seorang DJ suasanya terlihat seperti di diskotik yang aku sering lihat dalam TV, sungguh luar biasa pada malam ini, aku mendapat banyak teman baru dari berbagai negara dan aku ingat wanita yang mengajarkanku dance saat itu adalah laura dari spanyol, aku terlihat seperti orang yang baru belajar berdansa karna memang belum pernah melakukan dansa seperti itu. 
Hari ke enam
hari ini menyenangkan sekali, ketika makan siang fabienne atau ibu angkatku disana memasak makanan special untuk kita, nasi goreng yang di beli di carefour walaupun aga beda nasi gorengnya berwarna kuning tidak ada sambalnya tapi sangat enak di tmabh sosis sapid an ayam bakar, siang itu suasana di host familyku sangat hangat, perbincangan kita yang menjurus kearah pemerintahan dan sains membuat kita menjadi lebih serius dalam berdialog
hari ini kita mempunyai dua jadwal menampilan, jam lima sore  yang berdurasi 12 menit dan gala performens dari tim kita jam delapan malam dengan durasi 40 menit da ini adalah performen trakhir dari tim kita dan spesialnya pada penamilan kali ini kita langsung disaksikan oleh bapak Konsulat Indonesia bersama asistennya
Tidak hanya itu, ketika mengetahui konsulat Indonesia akan datang, pihak panitia langsung mengundang walikota Oostrozebeke untuk datang dan menemani konsulat Indonesia, bangga juga rasanya ditonton oleh orang penting.
Hal paling berkesan di penampilan terakhir ini adalah ketika penonton tidak berhenti bertepuk tangan sambil meneriakkan “We love you, Indonesia!”. Alhamdulillah, alhamdulillah, penonton bisa menikmati dan mengenal salah satu budaya Indonesia yang berasal dari Aceh ini. Di akhir penampilan, panitia menyerahkan sertifikat, plakat, coklat serta bir khas Belgia kepada kita. kita pun tak mau ketinggalan memberikan souvenir khas Indonesia kepada panitia sebagai ucapan terima kasih, its amazing moment and never to forget.
Hari ke tujuh
Hari ini adalah hari istimewa untuk tim kita karna hari ini hanya tim kita yang di ajak jalan oleh panitia, ya panitianya sendiri hanya stepani dan mba titin yang satu-satunya host family dari Indonesia bersama suaminya orang asli belanda ke gent, salah satu kota besar dan banyak bangunan bersejarah, disana kita masuk ke gereja yang sangat besar di dalamnya juga banyak benda-benda dan kitap-kitap bersajarah serta patung” yesus dan bunda maria yang mengisahkan sejarah jaman yesus. Di gent kita berfoto-foto ria dan berbelanja. Tapi aku bersama fadli, Erwin dan bang oli, kita hanya berfoto-foto di sekitar kawasan gent, kita mengambil gambar hampir di setiap sudut. Setelah selesai dari gent pukul tiga sore pulang.
Ini adalah hari terakhir kita dapat berbincang-bincang dengan keluarga peter, petter memberikan aku dan adip sebuah baju dan handuk mandi bertuliskan WARAGAME, dan kita juga memberikan mereka kenang-kenangan, jam tradisional untuk emili dan ansofie, hiasan borubudur untuk mr.petter dan dompet batik untuk mrs.fabiene .
The last morning day,
Ini hari selasa, hari kepergian kita ke Indonesia,  kita bangun jam 4 bersiap-siap bernagkat ke sport centrum. Semua teman-teman dan host family berkumpul disini kita saling bersalaman untuk mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa, tiada yang paling ku kenang selain pada saat ini, dimana banyak dari ayah dan ibu angkat kita meneteskan air mata karna kepergian kita dan juga beberapa temanku ada juga meneteskan air matanya, sungguh saat seperti ini membuat apa yang telah kita jalani selama delapan hari kemarin menjadi kenangan yang sangat indah, aku merasakan banyak sekali pengalaman berhargaku dengan orangtua angkatku disini dan mereka banyak memberikan pelajaran yang sangat berharga,,
We will miss u all forever peter,fabiene,emili,ansofie,stephani and all my new friend there.
Jam lima tepat kita menaiki bis menuju ke bandara international Schipaol Plaza Amsterdam, sampai dsana kami take off jam 11 siang. Ketika transit di abu dhabi aku bersama teman lainya jalan-jalan di bandara, ternyata disini bisa bertransaksi dengan mata uang euro akhirnya aku dan teman-teman membeli oleh-oleh juga dari abu dhabi sekalian ngabisin uang euronya hehe.
terimakasih ya allah atas nikmatmu yang besar ini, kami bisa mendapatkan impian yang selama ini kami impikan dan engkau  telah membayarkan kerja keras yang telah kami lakukan dari lma bulan sebelumnya. You can if you think you can, because imposible is nothing J
Yogya 14 mei 2013

0 komentar:

Posting Komentar