Rabu, 09 Juli 2014

Macam-macam Bentuk Puisi Arab


       Tasybib/gazal (التشبيب / الغزل): suatu bentuk syair yang di dalamnya banyak menyebut tentang wanita dan kecantikannya, tentang kekasih dan tempat tinggalnya, juga segala hal yang berhubungan dengan kisah percintaan
       Hamasah/Fakhr (الحماسة / الفخر): syair yang berbangga dengan segala kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu suku. Pada umumnya, puisi ini digunakan untuk meyebutkan keberanian dan kemenangan yang diperoleh suku.
       Madh (المدح): syair yang berupa pujian terhadap seseorang dengan segala macam sifat dan kebesaran yang dimilikinya, seperti kedermawanan, keberanian, ketinggian budi pekertinya, dsb.
       Rasa’ (الرثاء): syair mengingat jasa seseorang yang sudah meninggal dunia; rasa putus asa, kesedihan dan kepedihan akan meninggalnya seseorang
       Hija’(الهجاء): syair yang berisi kebencian, kemarahan, atau ketidaksukaan thd seseorang atau suku lain. Syair ini digunakan untuk mencaci dan mengejek seorang musuh dengan menyebutkan keburukannya
       I’tizar(الاعتذار): syair yang digunakan untuk mengajukan uzur dan alasan dalam suatu perkara dengan jalan memohon maaf dan mengakui kesalahan yang telah diperbuat
       Wasf(الوصف): syair yang digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian atau segala hal yang menarik, seperti menggambarkan jalannya peperangan, keindahan alam, dsb.
Hasil karyanya disebut al-mu’allaqat ‘yang digantung’, al-muzahhabat ‘yang ditulis dengan tinta emas’, as-sumut ‘kalung, al-qasa’id al-masyhurah ‘qasidah-qasidah yang terkenal’, as-sab`u at-tiwal ‘tujuh yang panjang-panjang’, al-qasa’id at-tis` ‘sembilan qasidah’.
PROSA JAHILIYAH
       Khutbah ‘pidato’
       Wasiyyah ‘wasiat’
       Hikmah ‘kata-kata hikmah’
       Matsal ’peribahasa’
       Qisas ‘cerita’
       Saj`u kuhhan ‘mantra para dukun’
PIDATO
       Kalimat khutbah masa Jahiliyyah pendek-pende, kata-katanya jelas, mempunyai arti yang dalam, setiap dua kalimat atau lebih kadang diakhiri dengan huruf yang sama (berima), ringkas, di dalamnya terdapat kat-kata hikmah, peribahasa, dan bait-bait puisi.
       Munculnya lbh disebabkan oleh banyaknya perang antar-suku, adanya peristiwa-peristiwa dlm masyarakat (pengucapan rasa senang, dukacita, permintaan bantuan, dsb).
       Di antara oratornya: Hani bin Qabishah asy-Syaibani, kepala suku Syaiban
WASIYAH
       Nasihat dr seseorang yang ditujukan kpd orang lain
       Prosa jenis ini biasanya disampaikan pd saat seseorang akan mati, akan bepergian, atau akan berpisah
       Cirinya hampir sama dg pidato: kalimat pendek-pendek, ada rima di akhir setiap dua kalimat atau lebih, ada hikmah, ada peribahasa, tapi lebih pendek drpd khutbah
QISHAH
Cerita panjang tentang kejadian-kejadian masa lalu,
yang diceritakan secara lisan pada masyarakat.
Misalnya tentang peperangan, petualangan, cerita-cerita yang menegangkan, dsb.
SUJ’U kuhhah
l  Mantra-mantra dari dukun
l  Kalimatnya pendek-pendek, kata-katanya asing, ungkapan-ungkapannya berpola, diucapkan dengan samar dan tidak jelas

0 komentar:

Posting Komentar